Pemilik jargon Samarinda Pusat Kota Peradaban itu optimis jika gerakan gotong royong ini dilakukan secara berkelanjutan maka akan menumbuhkan perhatian masyarakat.
"Namanya ini baru pertama kali, tentu pada kegiatan dua atau tiga kali masyarakat akan kita ikut sertakan bersama-sama membersihkan lingkungan masing-masing," imbuhnya.
"Dan apa yang kita lakukan hari ini semoga menjadi budaya baru bagi kita untuk dilakukan secara reguler, entah perbulan atau per dua bulan tergantung hasil evaluasi hari ini apa saja yang harus dibenahi," sambungnya.
Disinggung mengenai masih banyaknya sampah yang dibuang ke Sungai Karang Mumus, Andi Harun tak menampik jika hal tersebut masih ditemukan saat kegiatan berlangsung.
"Masih banyak sampah di sungai, jadi mungkin yang akan dirumuskan guna mewujudkan lingkungan sungai yang bersih kita akan menggencarkan sosialisasi agar tidak membuang sampah di area sungai," katanya.
(redaksi)