Jumat, 22 November 2024

Irjen Ferdy Sambo Sang Dalang

Terungkap Peran Sambo di 3 Hari Usai Kematian Brigadir J, Ada Lakukan Intervensi ke Penyidik

Rabu, 24 Agustus 2022 19:20

FOTO BERSAMA - Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo saat berfoto bersama beberapa ajudannya/ Foto: IST

Personel Divpropam Sampaikan Skenario Sambo ke Keluarga Yosua

Pihak keluarga sempat dilarang untuk membuka peti jenazah Brigadir Yosua dengan alasan sudah menjalani proses autopsi. Orang tua Brigadir Yoshua tetap ingin membuka peti itu.

"Keluarga tidak mau menerima jenazah dan menandatangani berita acara serah terima bila tidak melihat kondisi jenazah. Akhirnya keluarga diperlihatkan melihat separuh badan ke atas. Keluarga melihat adanya luka-luka dan jahitan di wajah almarhum," kata Jenderal Sigit.

Personel Divpropam lalu menjelaskan tentang luka-luka yang ada di tubuh Brigadir Yosua. Eks Karo Paminal Brigjen Hendra juga menjelaskan ke pihak keluarga Brigadir J dan meminta saat itu untuk tidak direkam dengan alasan terkait dengan masalah aib.

Pihak keluarga tidak percaya atas penjelasan tersebut. Kemudian viral video serah terima jenazah Brigadir J.

Senin, 11 Juli 2022

Anak Buah Sambo Rekayasa Laporan Kematian Brigadir J

Kasus tewasnya Brigadir J terungkap setelah tiga hari kejadian baku tembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan memberi penjelasan awal terkait peristiwa tersebut.

Jenderal Sigit mengatakan informasi yang disampaikan Ramadhan telah direkayasa anak buah Sambo.

"Saat itu Karo Penmas terkesan tidak menguasai materi karena mendapatkan bahan informasi tidak utuh dan telah direkayasa oleh personel Divpropam Polri. hal ini semakin membuat publik bertanya-tanya dan muncul banyak pemberitaan mengenai kejanggalan terhadap almarhum Josua," ungkapnya.

Selasa, 12 Juli 2022

Pada Selasa (12/7) Kapolres Jaksel saat itu, Kombes Budhi Herdi Susianto menggelar konferensi pers terkait penanganan perkara. Namun yang disampaikan Budhi juga informasi yang sudah diskenariokan Sambo.

Saat itu dijelaskan kronologi kasus sesuai skenario Sambo bahwa terjadi pelecehan. Selain itu dia juga bicara soal baku tembak Brigadir J dan Bharada E. Penjelasan Budhi pun semakin menambah pertanyaan di publik.

"Kapolres juga menyampaikan hasil autopsi sementara. Saat itu disampaikan ada perkenaan 7 luka tembak masuk dan 6 luka tembak keluar. Tentunya hal ini menjadi pertanyaan karena apa yang disampaikan kapolres tersebut terlalu cepat mengambil kesimpulan. Kemudian didapati kapolres datang terlambat saat ke TKP," kata Jenderal Sigit.

(redaksi)

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal