Sebelumnya, peningkatan angka PSK juga pernah terjadi di negara-negara yang mengalami krisis ekonomi.
Sri Lanka mencatat kenaikan 30% pada jumlah wanita yang menjadi PSK.
Hal ini juga dimotori oleh krisis kebutuhan. Mereka dilaporkan terpaksa melakukan itu demi mendapatkan makanan dan obat-obatan untuk keluarganya.
Mayoritas PSK berasal dari industri tekstil. Ini terkait hilangnya banyak pesanan dari luar negeri, sekitar 10%-20%, karena krisis ekonomi.
Masalah terkait pengupahan PSK juga menyeruak di Afrika.
Tahun lalu, mi instan asal Indonesia yakni Indomie sebagai alat transaksi seks di Ghana. (redaksi)