VONIS.ID - Tidak menghapus tenaga honorer menjadi komitmen Gubernur Kaltim, Isran Noor.
Penegasan itu kembali disampaikan Isran Noor usai melantik Ketua DPD Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kutai Timur (Kutim) masa bakti 2022-2027, Kasmidi Bulang, yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Bukit Pelangi, Selasa (12/10/2022).
Isran Noor yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP Perhiptani dan Ketua Umum IKA Unmul mengatakan, saat ini anggota IKA Unmul yang terdata kurang dari 10 ribu anggota, sementara anggota Perhiptani seluruh Indonesia itu ada 82 ribu, karena setiap desa ada penyuluh dan ditambah lagi dengan komponen pendukungnya yaitu Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) yang jumlahnya 480 ribu di seluruh Indonesia.
"Dari jumlah tersebut banyak yang honor, termasuk pengurus dan anggota Perhiptani di Kutim yang berjumlah 265 juga masih banyak yang honor, bahkan pemerintah pusat akan menghapus tenaga," ujarnya.
Menurut Isran, sulit menghapus tenaga kerja honorer karena pemerintah belum mampu menciptakan lapangan kerja di luar pemerintahan.
"Data yang saya dapatkan tenaga honor di seluruh Republik Indonesia jumlahnya lebih kurang 3 juta orang. Itu termasuk honor guru, penyuluh dan tenaga kesehatan," ungkapnya.
"Andai saja 3 juta orang tersebut menanggung 1 istri dan 3 anak, maka akan lebih banyak lagi yang akan berkeringat. Mereka akan sulit dan sedih jika pemerintah menghapus honor tenaga kerja," lanjutnya.